Pawai Budaya hingga Nada Wicara Gaungkan Aksi Bersama Basmi Korupsi, Semarak HAKORDIA 2025

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 selama empat hari, mulai 6 hingga 9 Desember 2025, yang dipusatkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu rangkaian kegiatan yang menyedot perhatian publik adalah Pawai Budaya HAKORDIA 2025 yang digelar di kawasan Malioboro hingga Titik 0 Kilometer, Sabtu, 06 Desember 2025.

Pawai Budaya HAKORDIA 2025 ini turut dihadiri oleh  Forum Penyuluh Antikorupsi (FORPAK) Riau Hayu Ardina, SE., MM dan Asmawati, SE., M.Si, yang menunjukkan komitmen FORPAK Riau dalam mendukung gerakan nasional pemberantasan korupsi serta penguatan peran masyarakat dalam membangun budaya antikorupsi

Peringatan HAKORDIA 2025 mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”, selaras dengan semangat penguatan pemberantasan korupsi di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Ribuan masyarakat dan wisatawan memadati kawasan Malioboro untuk menyaksikan atraksi seni budaya sekaligus kampanye antikorupsi yang dikemas dalam Pawai Budaya HAKORDIA 2025. Pawai ini diikuti sekitar 500 peserta yang menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional, seperti Sedhut Senut, Tari Sekar Kinanthi, Jum’at Gombrong, Edan-edanan, hingga Jathilan.

Selain itu, konvoi pesepeda dengan atribut kampanye antikorupsi, mobil listrik, becak listrik, serta penampilan Marching Band Akademi Angkatan Udara (AAU) turut menambah kemeriahan karnaval budaya tersebut.

Kegiatan ini secara resmi dilepas melalui prosesi kickoff di depan Kantor DPRD DIY oleh Wakil Ketua DPRD DIY Ummarudin Masdar bersama Pelaksana Tugas Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminudin.

Setibanya di kawasan Titik 0 Kilometer Yogyakarta, dilaksanakan penyerahan simbolis Sapu Emas sebagai lambang komitmen pemberantasan korupsi kepada Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo. Penyerahan tersebut turut disaksikan Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti serta Wakil Ketua KPK Agus Joko Pramono.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo menegaskan bahwa keberadaan KPK merupakan mandat rakyat.

“Komisi Pemberantasan Korupsi lahir dari rahim reformasi. Ia bukan pemberian atau hadiah dari penguasa, tetapi hadir karena desakan rakyat,” ujarnya di hadapan ribuan masyarakat.

Ia juga menekankan bahwa upaya melawan korupsi merupakan amanat luhur bangsa yang harus terus dijaga dan dirawat bersama. “Seberapapun majunya ekonomi dan teknologi, negeri akan hancur jika korupsi menguasai. Melawan korupsi harus dijaga, dirawat, dan terus diupayakan,” tambahnya.

Kehadiran FORPAK Riau dalam kegiatan ini menjadi wujud nyata partisipasi aktif masyarakat daerah dalam menyatukan aksi melawan korupsi, sejalan dengan semangat HAKORDIA 2025 untuk memperkuat kolaborasi antara negara dan rakyat.